Jumat, 08 Maret 2013

Kakak Tukang Bully (PART 1)

                “Hah,” aku menghela nafas. Hari ini aku mendapatkan giliran untuk praktek di hotel kampus. Hanya saja hotel ini sepi sekali dari pengunjung. Maka dari itu aku hanya duduk di kursi pojokan yang disediakan oleh staff hotel tersebut.
                Aku hanya ditemani oleh game dari handphone dan suara dari televisi. “Ka Rizky mana sih ini,” aku bergumam sendiri. Seharusnya sih ada kakak kelas yang bertugas bersamaku, hanya saja sekarang dia pergi entah kemana.  Untung saja sekarang sudah menunjukkan pukul dua siang dan aku akan pulang pada pukul tiga.
                Disaat aku sibuk berkutat dengan game di handphone ada seseorang yang turun dari tangga. “Wah siapa nih yang turun  jam segini,” kataku.  Aku mendongakkan kepala sedikit untuk melihat siapa yang menuruni tangga. Ternyata itu Ka Satrio, kakak kelasku yang sama-sama bertugas di hotel hanya saja beda shift dan beda departemen juga. Karena merasa tidak penting jadi aku kembali menunduk untuk bermain kembali. Entah kenapa kakak kelas ini berdiri didepanku. “Ga ada kerjaan mungkin ya,” kataku dalam hati. “Si cika kemana?” tanyanya tiba-tiba. “Keluar,” jawabku malas. Kakak kelas yang satu ini tuh paling suka ngebully dan betul saja aku dibully disitu. Dibilang pacarnya GM hotel itu lah, gadis pembawa mangga lah dan bullyan-bullyan yang lainnya. “Kapan sih ini jam 3? Males nih sama kakak kelas yang satu ini. Dibully mulu,” aku mengeluh dalam hati.
                Aku melihat jam tanganku dan waktu sudah menunjukkan pukul tiga. “Ka, udah jam tiga nih. Mau pulang ah,” kataku langsung untuk memutus bullyannya. Aku segera beranjak dari kursi dan mengambil tas di loker lalu ke mesin absen. Tapi kakak tukang bully ini bukannya kembali ke pantri malah mengikutiku keluar hotel. “Ka, ngapain keluar?” tanyaku heran. “Missing,” jawabnya singkat sambil tertawa kecil. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala dan jalan pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar